Fubuki Shirou (吹 雪 士 郎) adalah salah satu karakter utama dalam permainan Inazuma Eleven dan anime. Dia defender, forward dan kapten Hakuren. Dia bergabung dengan Raimon di season 2, dan forward dan defender Inazuma Japan. Dalam GO, dia adalah pelatih Hakuren.
Fubuki merupakan salah satu karakter populer dalam seri Inazuma Eleven,
baik di game maupun anime. Bahkan dia menggunakan penampilannya untuk
mencari informasi dari perempuan.
Saat Fubuki dan keluarganya pulang dari menonton pertandingan,
terdapat longsoran salju yang menghantam mobil mereka. Fubuki selamat
karena ia didorong keluar dari mobil tepat pada waktunya, namun Atsuya
dan orangtuanya meninggal. Karena kecelakaan ini, Fubuki mengalami
phobia terhadap suara longsor (seperti salju jatuh dari pohon atau atap)
dan suara yang terdengar keras (seperti guntur dan petir). Fubuki juga
mengakui bahwa dia takut merasa sendirian atau ketika ditinggalkan. Hal
itulah yang membuat kepribadian Atsuya terlahir dalam diri Fubuki.
Fubuki pertama kali terlihat mengenakan syal abu-abu dengan ujung
syal lama berpisah di sisi kanannya; syal ini mengandung kepribadian
Atsuya. Matanya abu-abu dan tampak mengatup. Rambutnya berwarna abu-abu
pendek, dengan paku menghadap ke bawah. Selama Atsuya mengambil alih
tubuhnya, matanya berubah menjadi oranye keemasan dan kelopak matanya
sedikit lebih miring, dengan paku di rambutnya yang dihadapi atas dan
tampak kaku dari sebelumnya. Kepribadian Atsuya muncul ketika Fubuki
mengubah posisi syal-nya.
Selama pertandingan dengan Genesis, Fubuki belajar arti sebenarnya Fubuki di manga
dari "kesempurnaan" dan bergabung dengan Atsuya, meninggalkan syalnya
di lapangan. Bagian atas paku rambut dari sana di atas yang dihadapi, ke
bawah sementara bagian bawah yang dihadapi. Warna mata berubah menjadi
warna lebih hijau abu-abu, dan bentuk mereka sedikit berubah.
Baju bebasnya terdiri dari kemeja lengan pendek kuning terang dan celana
pendek biru Prusia. Fubuki di Inazuma Japan
Dalam GO, Dia sekarang memakai jaket biru dengan bulu putih di
sekitar tenda dan dua garis kuning di bahu kiri yang menyerupai tanda
kapten, dan kemeja putih dengan logo hijau di bagian depan, celana hijau
dan sepatu cokelat.
Fubuki memiliki sifat yang agak pemalu dan sangat manis. Dia selalu ramah kepada orang lain, bahkan pada Someoka Ryuugo
yang saat itu sering mengasarinya. Pada awal season 2, Fubuki memiliki 2
kepribadian, yaitu kepribadian aslinya dan kepribadian Atsuya. Sebagai
Fubuki Shirou, dia terlihat jauh lebih ramah dan lembut, bahkan saat
bertanding sekalipun.
Shirou umumnya bertindak sangat santun dan memiliki tipe karakter
pangeran. Hal ini ditunjukkan di episode 35, ketika beberapa gadis dari
Manyuuji tampak menyukainya, dan di episode 40 ketika beberapa
pengunjung perempuan dari taman mengundangnya untuk berjalan bersama
mereka. Meskipun demikian, ia bersikap netral tentang gadis-gadis dan
kadang-kadang menggunakan kepopulerannya untuk mendapatkan informasi.
Saat menjadi Atsuya, nada bicara dan tingkah laku Fubuki menjadi
lebih kasar. Dia juga tidak segan bermain fisik saat bertanding sepak
bola Ketika Atsuya berada dalam kontrol, rambutnya sedikit lebih naik,
matanya bersinar oranye terang dan dia tampak sangat menyeramkan. Atsuya
bermain lebih agresif dibandingkan dengan Shirou, namun dia adalah
striker yang kuat.Di episode 61, kedua kepribadian tersebut bergabung
untuk menjadi lebih kuat. Mereka menjadi satu dan memiliki hissatsu
baru.
Fubuki baru muncul dalam season 2, ketika Inazuma Caravan sedang
mencari seorang striker handal dari Hokkaido. Awalnya tim Raimon tidak
percaya karena penampilan Fubuki yang tampak lemah tidak menunjukkan
ciri-ciri yang didapat tim Raimon, bahkan sampai membuat Someoka marah
karena merasa Fubuki tidak sekuat Gouenji Shuuya.
Pada akhirnya, Fubuki mampu menunjukkan kekuatannya dan membuatnya
menjadi salah satu pemain unggulan Inazuma Caravan. Someoka pun akhirnya
menerima Fubuki dan memberinya semangat saat Fubuki kebingungan dengan
keinginannya menjadi sempurna.
Fubuki sadar dan bergabung dengan Atsuya
Fubuki sempat mengalami shock, bahkan sampai pingsan, ketika merasa dirinya tidak dibutuhkan, baik sebagai Fubuki Shirou maupun Fubuki Atsuya.
Atas dukungan teman-temannya, Fubuki mampu bangkit kembali dan bermain
sebagai dirinya sendiri, dengan cara menyatukan kepribadian Atsuya dan
Shirou. Aphrodi dan Gouenji berperan besar dalam menyadarkan diri Fubuki, meski cara yang mereka lakukan sangat bertolak belakang.
Fubuki kembali jadi anggota Inazuma Japan
Di season 3, Fubuki muncul sebagai pemain yang akan dites untuk
menjadi anggota Inazuma Japan, tim perwakilan Jepang di kejuaraan FFI.
Fubuki terpilih dan bertanding sampai babak penyisihan Asia. Karena
cedera saat pertandingan final melawan Fire Dragon dari Korea, Fubuki
tidak ikut FFI dunia. Dia dan Midorikawa diganti oleh Someoka dan Sakuma.
Fubuki muncul lagi untuk mengganti Kurimatsu yang cedera sebelum
pertandingan melawan Amerika. Fubuki ikut bermain sampai final FFI
melawan Little Gigant. Setelah kemenangan di FFI, Fubuki kembali ke
Hokkaido.
Fubuki di movie
Sepuluh tahun kemudian, Fubuki menjadi pelatih Hakuren dan mampu membuat tim sepak bola sekolah tersebut menjadi kuat. Sama seperti Endou Mamoru,
dia juga ingin menghilangkan pengaruh Fifth Sector dari sekolahnya itu.
Meski demikian, Fifth Sector menyadari gerak-gerik Fubuki dan mengirim
pelatih baru ke Hakuren untuk menggeser Fubuki dari posisinya sebagai
pelatih disana. Hal itu membuat Fubuki datang Fubuki dan Yukimura menonton pertandingan final
ke sekolah Raimon dan meminta Endou serta pemain Raimon yang lain untuk
membantunya mengambil kembali Hakuren dari tangan Fifth Sector. Pada
akhirnya, Hakuren terlepas dari pengaruh Fifth Sector dan Fubuki bisa
berbaikan lagi dengan muridnya, Yukimura Hyouga. Setelah pertandingan Raimon dan Hakuren, Fubuki mendatangi Endou
dan mengatakan sesuatu yang membuat Endou pergi sementara dari Raimon.
Fubuki juga datang ke pertandingan final Holy Road dan menontonnya
dengan Yukimura.
Edit
Added by Sweetzen
Added by Rise Sora
Added by Dara-chan25
Added by Shirou Atsuya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar